
Kuliah pakar kembali dilaksankan pada semester ganil tahun akademik 2024/2025 pada Program Studi Sarjana Keperawatan. Merujuk pada Visi Program Studi Sarjana Keperawatan yaitu mewujudkan Program Studi Ners yang unggul dalam bidang manajemen bencana untuk menghasilkan sumber daya manusia professional, berakhlakul karimah dan kompetitif di tingkat nasional pada tahun 2030 maka program studi mengambil tema “Bencana Iklim dan Kesehatan”. Pada kuliah pakar kali ini Program Studi Sarjana Keperawatan menghadirkan bapak H. Naibul Umam Eko Sakti, S.Ag., M.Si sebagai Wakil Ketua Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Pimpinan Pusat Muhammadiyah dan Sekretaris Jenderal Platform Nasional (Planas) Pengurangan Risiko Bencana (PRB) se-Indonesia periode 2024-2027.
Kuliah pakar dimoderatori oleh ibu Husnul Khotimah, M.N. Sc., pembacaan ayat suci Al Quran ayat Al Mujahidilah ayat 11-13 oleh ibu Erika Dewi Nooratri, M.Kep. Sambutan dari Ketua Prodi Sarjana Keperawatan ibu Norman Wijaya Gati, M.Kep., Sp Kep J dimana beliau menyampaikan terkait dengan Visi Misi Program Studi yang menekankan pada kebencanaan. Beliau menyampaikan bahwa kegiatan kuliah pakar sesuai dengan visi misi prodi sarjana keperawatan ini rutin dilakukan setiap semester sebagai update ilmu dan informasi tentang tata laksana manajemen bencana. Kami harapkan dengan adanya kegiatan ini mahasiswa dapat menyerap ilmu yang disampaikan oleh pembicara salah satunya adalah mahasiswa yang akan mengambil skripsi sebagai bahan penyusunan Tugas Akhir Mahasiswa.

Acara inti dimulai pada pukul 08.00 WIB. Pemaparan materi disampaikan oleh H. Naibul Umam Eko Sakti, S.Ag., M.Si, beliau menyampaikan terkait dampak perubahan iklim terhadap Kesehatan yaitu terjadi dampak langsung (dehidrasi, heat stroke, cidera fisik dan trauma psikologis) dan tidak langsung (penyakit infeksi, polusi udara, ketahanan pangan), peran perawat dalam menghadapi dampak Kesehatan akibat iklim berupa edukasi, kesiapsiagaan, advokasi dan pelayanan kesehatan, meningkatkan kesadaran tentang strategi mitigasi berupa mengurangi emisi gas, reboisasi melalui LLHPB pimpinan pusat aisyiyah dan energi terbarukan dan adatasi bencana iklim dengan meningkatkan kapasitas fasilitas Kesehatan, edukasi Masyarakat tentang kesiapsiagaan bencana dan penguatan system peringatan dini. Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan pemahaman peserta terkait bencana iklim dan Kesehatan.
